Laman

Sabtu, 14 September 2013

KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW



MODEL KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW

Nabi Muhammad bin Abdullah saw adalah nabi terakhir. Lahir pada tahun 570 M di Mekah. Diutus menjadi nabi ketika berusia empat puluh tahun. Selama tiga belas tahun Nabi saw berdakwah Islam di Mekah. Kemudian Nabi saw hijrah ke Madinah. Di Madinah Nabi saw mendirikan sentranya. Selama sepuluh tahun Nabi saw terang-terangan berdakwah Islam di Madinah. Pada akhir periode ini seluruh jazirah Arab memeluk Islam. Al-Qur'an Suci diwahyukan kepadanya secara bertahap dalam waktu dua puluh tiga tahun. Kaum Muslim memperlihatkan dedikasi yang luar biasa dan takzim kepada Al-Qur'an dan kepada pribadi Nabi Muhammad saw.

Ada dua hal yang memberi masyarakat yang baru lahir ini semangat antusiasme dan persatuan: Pertama, Al-Qur'an yang menyemangati kaum Muslim, yang senantiasa dibaca oleh kaum Muslim. Kedua, pribadi mulia dan berpengaruh Nabi saw yang sangat memesona kaum Muslim.

Nabi saw wafat pada tahun 11 H pada tahun ke-23 misi kenabiannya dalam usia enam puluh tiga tahun. Nabi saw meninggalkan suatu masyarakat yang belum lama lahir, suatu masyarakat yang penuh dengan semangat spiritual, suatu masyarakat yang mempercayai suatu ideologi yang konstruktif dan yang menyadari tanggung jawabnya di dunia.

Beberapa hal yang diterapkan nabi Muhammad sebagai pemimpin dalam kehidupannya sehari-hari, yaitu:

 Perilaku Sosial Yang Baik§
Dalam kehidupan di tengah masyarakat, Nabi saw selalu baik hati, riang dan sopan terhadap semua orang. Nabi saw selalu yang lebih duluan memberikan salam, sekalipun kepada anak-anak dan para sahaya. Nabi saw tak pernah meregangkan kakinya di hadapan orang, dan tak pernah berbaring di hadapan orang. Kalau tengah bersama Nabi saw, semua orang duduk mengelilingi Nabi saw. Tak ada yang punya tempat khusus. Nabi saw selalu memperhatikan sahabat-sahabatnya. Kalau Nabi saw tak melihat siapa pun di antara sahabat-sahabatnya itu selama dua atau tiga hari, Nabi saw menanyakannya. Jika ternyata sahabat itu sakit, Nabi saw menjenguknya. Dan jika sahabat itu mendapat kesulitan, Nabi saw berupaya memecahkan problemnya.

 Lembut Namun Tegas§
Dalam masalah pribadi, Nabi saw lembut, simpatik dan toleran. Pada banyak peristiwa sejarah, toleransi Nabi saw merupakan salah satu alasan kenapa Nabi saw sukses. Namun dalam masalah prinsip ketika mengenai masalah kepentingan masyarakat atau hukum, Nabi saw tegas dan tak pernah memperlihatkan sikap toleran.

 Hidup Sederhana§
Hidup sederhana merupakan salah satu prinsip hidup Nabi saw. Nabi saw biasa mengatakan: “Sungguh menyenangkan kekayaan itu, jika didapat dengan cara yang halal oleh orang yang tahu cara membelanjakannya”. Nabi saw juga mengatakan: “Kekayaan merupakan bantuan yang baik bagi ketakwaan”

 Ketetapan Hati dan Sabar§
Tekad atau kemauan keras Nabi saw sungguh luar biasa. Tekad ini mempengaruhi para sahabatnya juga. Dalam masa hidupnya, beberapa kali kondisi sedemikian rupa sehingga kelihatannya tak ada lagi harapan, namun tak pernah ada kata gagal dalam benaknya.

 Kepemimpinan, Administrasi dan Konsultasi§
Sekalipun para sahabat Nabi saw menjalankan setiap perintah Nabi saw tanpa ragu, dan berulang-ulang mengatakan percaya penuh kepada Nabi saw dan bahkan mau terjun ke sungai atau ke dalam kobaran api jika saja Nabi saw memerintahkannya, Sahabat-sahabat¬nya dan konsultasi dengan mereka yang dipandangnya penting, merupakan faktor-faktor utama yang memberikan sumbangsih bagi pengaruhnya yang luar biasa di kalangan para sahabatnya. Fakta ini ditunjukkan oleh Al-Qur'an. Al-Qur'an memfirmankan:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (١٥٩)

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan din dari sekelitingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya”. (QS. Âli 'Imrân: 159)

 Teratur dan Tertib§
Semua tindakan Nabi saw teratur dan tertib. Nabi saw bekerja sesuai dengan jadwal. Nabi saw mengajak para sahabatnya untuk berbuat sama. Berkat pengaruh Nabi saw, para sahabat jadi penuh disiplin.

 Mau Mendengarkan Kritik dan Tak Suka Pujian yang Bersifat Menjilat§
Nabi saw suka bekerja sempurna. Nabi saw biasa mengerjakan sesuatu dengan benar dan efisien Terkadang Nabi saw terpaksa menghadapi kritik para sahabat. Namun tanpa bersikap keras terhadap mereka, Nabi saw menjelas-kan keputusannya, dan para sahabat pun akhimya mau menerima. Nabi saw membenci sekali pujian yang bersifat menjilat. Nabi saw mengatakan: “Lemparkan debu ke wajah orang yang menjilat”.

 Memerangi Kelemahan§
Nabi saw tidak mengeksploitasi titik lemah dan kebodohan orang. Nabi saw justru berupaya memperbaiki kelemahan orang dan membuat orang mengetahui apa yang tidak mereka ketahui sebelumnya. Pada hari meninggalnya putra Nabi saw yang berusia tujuh belas bulan, kebetulan terjadi gerhana matahari. Orang pada mengatakan bahwa gerhana tersebut terjadi karena duka cita yang merundung Nabi saw. Nabi saw tidak tinggal diam menghadapi pikiran yang keliru ini. Nabi saw kemudian naik ke mimbar dan mengatakan: "Wahai manusia! Bulan dan matahari adalah dua tanda dari Allah. Terjadinya gerhana keduanya bukan karena kematian seseorang."

 Memiliki Kualitas Sebagai Pemimpin§
Nabi saw memiliki kualitas maksimum kepemimpinan seperti sifat mau tahu orang, teguh had, efisien, berani, tak takut meng¬hadapi konsekuensi suatu tindakan, mampu melihat ke depan, mampu menghadapi kritik, mengakui kemampuan orang lain, mendelegasikan kekuasaan kepada orang lain yang mampu, luwes dalam masalah pribadinya, keras dalam masalah prinsip, memandang penting orang lain, memajukan bakat intelektual, emosional dan praktis mereka, menjauhkan diri dari praktik lalim, tidak meminta ketaatan buta, bersahaja dan rendah hati, bermartabat dan sangat memperhatikan pengelolaan sumber daya manusia. Nabi saw sering mengatakan: “Jika kamu bertiga mengadakan perjalanan bersama, maka pilih salah satu dari kalian sebagai pemimpin”.

Dalam konteks kepemimpinan, Nabi mengembangkan kepemimpinan moral dalam kehidupan politiknya. Ini merupakan respons yang sangat tepat dalam menghadapi struktur masyarakat pra-Islam yang feodalistik dan represif, karena yang ditekankan adalah aspek moralitas (akhlaq al-karimah). Oleh karena itu, politik pada zaman Nabi berfungsi sebagai kendaraan moral yang efektif.

Nabi Muhammad dengan spirit religiusitas dan moralitasnya berhasil membangun sebuah komunitas yang beradab di Madinah. Bersama semua unsur penduduk Madinah, Nabi meletakkan dasar-dasar peradaban (madaniyyah) dengan membuat sebuah perjanjian (Piagam Madinah) yang mengatur mengenai kehidupan beragama, ekonomi, sosial, dan politik. Dalam hal ini, ikatan keadaban (bond of civility) ditegakkan oleh semangat universal ketuhanan untuk menegakkan sistem hukum yang adil dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Moralitas menjadi kunci penting dalam kepemimpinan yang dikembangkan oleh Nabi. Berdasarkan bukti-bukti historis, moralitas menjadi titik poros bagi pengembangan kehidupan bersama yang mampu menciptakan kesejahteraan. Oleh karena itu, jika mengharapkan bangsa Indonesia mampu keluar dari krisis menuju ke arah kehidupan yang menyejahterakan, kepemimpinan yang berlandaskan kepada moralitas merupakan sebuah kebutuhan mutlak. Sebaliknya, pemimpin yang tidak mempertimbangkan moralitas hanyalah akan mengantarkan negara ke arah kehancuran.

Karakteristik kepemimpinan Rasulullah saw. adalah, kejujuran yang teruji dan terbukti. Kejujuran adalah perilaku kunci yang sangat efektif untuk membangun kepercayaan (kredibilitas) sebagai seorang pemimpin. Di samping itu, beliau juga cakap dan cerdas, inovatif dan berwawasan ke depan, tegas tapi rendah hati, pemberani tapi bersahaja, kuat fisik dan tahan penderitaan.

Pola kepemimpinan Rasulullah Muhammad saw., dapat dijadikan rujukan yang utama dalam kehidupan umat manusia, terutama bagi yang beriman dan bertakwa, serta selalu berzikir kepada Allah SWT. Hal ini sejalan sebagaimana diungkap Allah dalam Q.S. Al-Ahzab ayat 21, yang berbunyi :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا (٢١)

Artinya: “Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagi kamu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan hari akhir dan dia banyak menyebut nama Allah”.

Selasa, 10 September 2013

SAJAK-SAJAK CINTA ISLAMI

Sunardin, S.Pdi


Wahai Hati…
Bersabarlah dalam menanti,
Yakinlah janji_Nya adalah pasti..
Pada akhirnya kebahagiaanlah yg kelak kan diraih.
Wahai Jiwa…
Tenanglah dalam lara,
Percayalah bahwa janji_Nya adalah nyata.
Jangan pernah ragu dengan kehendak_Nya
DIA lebih tau mana yang terbaik untuk para hamba2_Nya.
Wahai Raga…
Tetaplah istiqomah dalam asa,
Cinta yang suci sedang menguji keimanan kita..
Seberapa sabar kita dalam menunggu…
Seberapa kuat kita saat tertatih…
dan seberapa tegar kita disaat rapuh…
Segala uji dan coba_Nya tak pernah ada yang sia2,Dibalik itu semua pasti ada hikmah dan barokahnya, bersabarlah untuk suatu Keindahan..
Kebahagiaan itu pasti kan datang untukmu,
Disaat yang Indah di waktu yang
tepat…

UKHTI AKU CEMBURU PADAMU

Ukhti aku cemburu padamu..
Saat kau marah kau mampu memadamkan amarahmu..
Dan kau memilih menyimpannya daripada meluapkannya..
Padahal ku tahu saat itu hatimu sedang terluka..
Ukhti aku cemburu padamu..
Saat mereka jalan-jalan, kau habiskan waktumu untuk hal yang berguna..
Kau tak hiraukan ajakan mereka dan kau sibukkan dirimu dengan cinta ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala dan cinta Rasulullah SAW.
Ukhti aku cemburu padamu..
Ketika mereka berkata dengan emosi yang meledak-meledak dengan nada ancaman dan kasar..
Tapi kau balas dengan penuh kasih sayang..
Kau tetap jalin persahabatan dan pertemanan..
Ukhti aku cemburu padamu..
Setiap hari kau panjangkan jilbabmu..
Kau tebarkan senyum semangatmu..
Padahal kau tahu saat itu mereka berbisik-bisik tentang perubahanmu itu..
Ukhti aku cemburu padamu..
Aku cemburu dengan diammu..
Dengan tunduknya pandanganmu saat kau berhadapan dengan yang bukan muhrimmu..
Kau hanya bicara seperlunya saja..
Karena kau takut pada fitnah dunia..
Ukhti aku cemburu padamu..
Disaat mereka semua sibuk ber-sms ria dengan canda dan perhatian..
Tapi kau dengan tegas tidak memperdulikannya..
Karena kau percaya jodoh itu ada pada_Nya..
Tanpa sms riapun jodoh pasti akan datang..
Kerana kau tahu cinta seharusnya datang karena ALLAH..
Bukan karena bersms ria..
Ukhti aku cemburu padamu..
Aku cemburu dengan keta’atanmu pada Rabb kita..
Aku cemburu saat kau bisa melakukan hal yang DIA senangi dan meninggalkan segala hal yang DIA benci..
Ukhti sungguh aku cemburu padamu..
Rabbi pasti sangat menyayangimu ukhtii..
IA pasti sangat mencintaimu..
Karena keta’atanmu pada_Nya..
Ukhti..
Darimu aku banyak belajar arti hidup..
Iyaa tentang hidup..
Karena kepuasan hidup bukan didapat saat segala hal yang kita ingin bisa terpenuhi, tapi tentang kepuasan saat kita bisa melawan bisikan-bisikan setan..

===========================================================

ღ☆ღ UNTUKMU AKHI ღ☆ღ

♥ Pria terindah di mata wanita bukanlah yang paling tampan raut wajahnya, melainkan yang paling menawan keimanan dan budi pekertinya..
♥ Pria terjantan di hadapan wanita bukanlah yang paling berani mengungkap kata cinta, melainkan yang paling berani menemui wali sang hawa untuk meminangnya..
♥ Pria teromantis di hati wanita bukanlah yang paling mesra mengungkap kata cinta,
melainkan yang berani mempertanggungjawabkan kata cinta di hadapan ALLAH dengan berazam untuk menghalalkannya..
♥ Pria tergagah di hadapan wanita bukanlah yang paling kekar tubuhnya, melainkan yang mampu bertanggungjawab menopang keluarga..
♥ Pria terkaya di angan wanita bukan hanya terbanyak hartanya, melainkan yang kaya hatinya sehingga pandai bersyukur atas segala karunia-Nya..
♥ Pria terpandai di benak wanita bukanlah yang paling banyak ilmunya, melainkan yang paling peduli untuk membimbing kepada jalan yang diridhai-Nya..
♥ Pria paling dermawan di hadapan wanita bukanlah yang paling banyak sedekahnya, melainkan yang paling perhatian memenuhi kewajiban keluarga..
Akhi..
Sejatinya nilai diri kaum pria bukan hanya karena tampan, jantan, romantis, gagah, kaya, pandai dan dermawan namun sejauh mana ia mampu mengasah keimanan dan perilakunya agar lebih menawan.
Kaum pria begitu berharga jika ia mampu mempertanggungjawabkan segala ucapan dan perbuatan di hadapan ALLAH Yang Maha Menyaksikan
InsyaALLAH

=========================================================
* Bismillahirrahmanirrahiim *~

Dalam cinta ada kepercayaan..
Saling mengingatkan, saling menjaga
keutuhan dan do’a untuk terjaga dari
segala godaan..
Kerana cinta adalah anugrah Allah yang indah bagi insan yang pendai mensyukuri dan menghargainya..
Ya Allah…Ya Rabb, semikanlah cinta di
hati kami, hanya untuk pasangan yang
Engkau ridhai..
Jadikanlah rumah tangga kami sakinah, mawadah,warahmah .Senantiasa jauh dari
segala fitnah, godaan dan gangguan..
ternaungi dari dusta dan kecurangan
bersama tak hanya dalam indah
dunia, juga dalam kedamaian syurga_
Mu..
Aamiin Ya Rabbal’alamiin..

===========================================================

KETIKA TANGAN ITU menyentuhmu,,KETIKA TUBUHNYA MENDEKAPMU Sebelum dia halal bagimu..
KETIKA TANGAN ITU menyentuhmu,,KETIKA TUBUHNYA MENDEKAPMU Sebelum dia halal bagimu..
,,,,engkau kemanakan perisai malu mu sedangkan dia bukan suami mu??? engkau kemanakan ilmu yang kau tahu sedangkan Ditikam dikepalanya dengan jarum dari besi, itu lebih baik dari pada menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya, LUPAKAH DENGAN ILMU YANG PERNAH KAU PELAJARI??
Atau kau MEMANG SENGAJA LUPA KARENA NAFSU YANG KAU PERTURUT…KAN??
Sahabat SEHB..
Ketika suaranya menghanyutkanmu.. Rayuan dan sanjungannya meluluhkan hatimu…. Ingatkah engkau akan hari pembalasan nanti?? Hari di mana video kehidupanmu kau tonton sendiri.. dan disana akan engkau dapati maksiat demi maksiat yang kau lakoni… TAK TAKUT KAH?? TAK MALU KAH???
Sahabat SEHB..Setiap manusia punya masa lalu,,Dan setiap dari kita mempunyai kesempatan sama untuk bertaubat,,,ALLAH Maha Pengampun kalau kita mau bertaubat dan memohon ampun, namun jika kita tetap berdiri ditempat dengan hal yang sama,bagaiman mungkin ALLAH mengampuni dosa kita???
Salam Santun Ukhuwah fillah.

 =============================================================
Seorang wanita yang memiliki keteguhan hati dan bahagia bukanlah ia yang didatangi laki-laki,”Maukah engkau menjadi PACARKU?”
Tapi,wanita yang memiliki keberanian dan keteguhan hati ia akan dengan tegas menyuruh si laki-laki “Jika cintamu memang karena ALLAH,datanglah menemui kedua orang tuaku,dan khitbahlah Aku dihadapannya.jangan kau menjadi pengecut yang mengajakku mendekati zina dan ma’shiyat.Namun,jika memang kau belum siap menikah,maka berpuasalah dan janganlah mengajakku tuk jadi pacarmu tapi jadikanlah aku makmummu kau imamku dalam keluarga karna aku ingin pacaran setelah menikah itu yg terbaik..
Salam Erat Silaturahmi dan Salam Santun Ukhuwah fillah.
================================================================
Kak, malam minggu ada acara gak.
Ngga ada tuch..Emangnya kenapa dik..
Yaaa,, kan teman-teman kakak sibuk mikirin jalan-jalan sama pacar.”..
Idich, pake acara pacaran.. Adikku sayaaang,kita kan tahu kalau dalam agama pacaran gak boleh, kalau mau ta’aruf itupun menurut syar’i,..kalau kita tahu pacaran itu gak boleh, terus suka bilang hukumnya haram, eh kita jalanin juga, bukan munafik namanya.” Gak apa-apa mereka ini yg pacaran yg penting kita tidak dan kita sudah berusaha nasehatin,kalau gak ada tanggapan,yaa mereka sendiri yg dapat sebab akibat.”.
Janganlah iri saat melihat mereka bermesraan,itu memang kelihatan asik… Namun lihatlah saat mereka tak lagi bermesraan..yang satu menangis yg satu berusaha menghiburnya,,Yang satu mencak-mencak yg satu ngotot.dan masalahnya pun hanya mereka yg tahu, serta kebanyakan cintan
ya selalu pupus karna tak puas dgn apa yg ada padanya.
Sudah jangan iri dengan sebuah pacaran,acara kita malam minggu,sama seperti hari-hari biasanya..Menanti malam tiba kita bercinta dalam alunan tasbih berharap ridho-Nya.Biarlah kamu bermesraan dalam kasih-Nya yang selalu ada dalam setiap alunan tasbih, yang menjadi butir-bitur mutiara dalam air mata yg ikut merasakan, bahwa jiwa ini butuh dekapan kasih sayang ALLAH AZZA WA JALLA.”….Indahnya pacaran setelah menikah..
Dengarlah adikku yg bawel…kaka hanya ingin bermesraan setelah kaka halal bersama pilihan ALLAH AZZA WA JALLA mendapatkan keridhaan-Nya, Selain itu kebahagian penuh berkah, namun juga kebahagian penuh pahala dalam segala ridho-Nya.”….
Semoga ALLAH AZZA WA JALLA memilihkan yg terbaik tanpa ada sebuah pacaran…Aamiin ya Rabbal’alamin.
Salam santun salam ukhuwah fillah
==============================================================
♥ Jika kau mencintaiku karena ALLAH jangan dekati aku ♥
♥ Jika kau mencintaiku karena ALLAH jangan menggodaku ♥
♥ Jika kau mencintaiku karena ALLAH jangan merayuku ♥
♥ Jika kau mencintaiku karena ALLAH jaga izzahmu denganku ♥
♥ Jika kau mencintaiku karena ALLAH jangan menyentuhku ♥
♥ Jika Mencintaiku karena ALLAH jagalah hatimu dan hatiku agar tetap Mencintai-NYA ♥
ღ☆ღ Jika Benar Ikhwan Itu Mencintaimu ღ☆ღ
♥ Dia tidak akan menyentuhmu sebelum menikah denganmu ♥
♥ Dia tidak akan memanggilmu sayang sebelum menikah denganmu ♥
♥ Dia tidak akan melihat auratmu sebelum menikah denganmu ♥
♥ Dia takkan menyebabkanmu
lalai dari menjadi Hamba ALLAH yang Baik ♥
ღ☆ღ Ûñtûkmu Wahai Ukhti ღ☆ღ
☆ Inginku menyayangimu, tapi tak sekarang ☆
☆ Inginku mencintaimu, tapi tak sekarang ☆
☆ Inginku memilikimu, tapi tak sekarang ☆
Pasti nanti suatu saat,
dalam sebuah ikatan suci yang di Ridhai oleh-NYA.
Karena jika kini ku penuhi keinginanku, maka aku akan menodai kasih putih sang Illahi dan menodai cinta sucimu ^_^
☆ Nantikanku Di Batas Waktu ☆
==========================================================
Seorang lelaki yg dibutuhkan wanita ialah seorang lelaki sholeh yg ketika berada di dekatnya ia merasakan kedamaian..
Batinnya terasa tentram.Mampu menghapus airmata kesedihannya..
Menjadi Nahkoda yg baik dalam mengarungi samudra kehidupan hingga bersandar pada pelabuhan syurga-Nya..
Untukmu Suami..
engkau adalah imam dalam keluarga.Ibarat kapal,engkau adalah nahkodanya,anak dan istrimu sebagai penumpangnya..
mereka akan mengikuti kemanapun engkau berlabuh maka labuhkanlah kapalmu di lautan firdaus-Nya..
dengan keimanan dan ketaqwaanmu,untuk itu dari sekarang belajarlah ilmu agama yg banyak tuk dijadikan bekal dalam berlabuh nanti..
Salam Erat Silaturahmi dan Salam Santun Ukhuwah fillah.
=============================================================
Imamku Untuk Akhiratku
Sahabat SEHB Mari kita Aamiin kan bersama…
Ya ALLAH Ya Rohman.. Pertemukanlah kami dengan jodoh yang Engkau janjikan..dekatkanlah kami dengan orang-orang yang mengerti..
Orang-orang yang mampu menunjukkan betapa indahnya hidup dengan Kehadiran-Mu..
Menunjukkan betapa luar biasanya memiliki pasangan hidup yang selalu mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran..
Ya ALLAH ya Rohim.. Anugerahkan Kesholehan Ibrahim .. Ketaatan Islamil.. keikhlasan Siti Hajar..dan keberkahan Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wassalam kepada kami.. Agar kami selalu menjadi manusia yang patuh kepada-MU.,. selalu berjalan menuju Ridho-MU.. Dan Istiqomah dalam agama-MU..
Anugerahkan kepada kami Imam yang baik,menjaga kami dari kemunafikan dunia dan mengajak kami berjalan menuju surga-Mu..
Ingatkan kami selalu ya ALLAH yang maha penguasa Alam semesta..semoga Engkau selalu memberi kesabaran atas segala ujian yang ada..
Baikkanlah kami,untuk menjemput jodoh yang baik pula Untuk kami….Aamiin Ya Robbal’alamiin
Salam Erat Silaturahmi dan Salam Santun Ukhuwah fillah.
==============================================================
Sahabat SEHB
Ukhti : ana merasa tidak pantas untuk antum.
Akhi : Kenapa?
Ukhti : antum dari kalangan orang terpandang.Sedangkan ana?
Akhi : Di Mata ALLAH,hanyalah orang yang takwa yang dimuliakan.
Ukhti : antum pintar,antum juga banyak yang suka.
Akhi : Banyak yang suka? ana tidak membutuhkan mereka.ana hanya perlu pendamping dan pembimbing untuk anak-anak ana kelak.
Ukhti : ana juga tidak begitu paham ilmu Agama.
Akhi : Kita bisa belajar mendalami bersama-sama nantinya.
Ukhti : ana tidak cantik seperti mereka.
Akhi : ALLAH malah lebih menyukai wanita yang cantik akhlaknya.
Ukhti : antum ini kenapa? Sudah ana katakan ana ini tidak pantas untuk antum.Kita ibarat bumi dan langit.Terlalu banyak perbedaan.
Akhi : Perbedaan akan membuat kita saling melengkapi.Saling mengisi kekurangan..
Ukhti : antum terlalu sempurna bagi ana.
Akhi : ana akan merasa sempurna jika ukhti ada di sisi ana.
Ukhti : Cukuplah,ana tidak mau dengar ucapan antum lagi.
Akhi : Seribu bungapun takkan mampu membuat Ukhti melunak juga?
Ukhti : Temuilah Ayah ana saja.Itu lebih berharga bagi ana daripada seribu bunga dan ungkapan cinta dari antum.
Salam Erat Silaturahmi dan Salam Santun Ukhuwah fillah.
==============================================================
Sahabat SEHB..
Wahai yang sedang dirundung cinta.Mengapa sering kau tebar janji-janjimu? Kau begitu takut ia akan meninggalkanmu,seakan ia adalah jodohmu.Pantaskah kau sandarkan harapanmu kepada manusia daripada kepada ALLAH AZZA WA JALLA?
Tinggalkan syahwat yang tampak dihadapanmu.Yakinlah,janji ALLAH AZZA WA JALLA yang tak tampak dihadapanmu.Yakinlah,tulang rusukmu takkan pernah tertukar.
Salam Erat Silaturahmi dan Salam Santun Ukhuwah fillah.
===================================================================
Sebelum engkau halal Bagiku.
Aku tak pernah mengharapkan apa-apa darimu,karna aku tau bahwa dirimu belum tentu jadi milikku..
Sebelum engkau halal bagiku,aku tak pernah menyatakan cinta padamu, karna aku hanya akan mengungkapkan rasa cintaku pada Sang Maha Pemberi Cinta..
Sebelum engkau halal bagiku,aku tak pernah menyentuhmu,
karna aku hanya akan menyentuh yg HALAL untukku..
Sebelum engkau halal bagiku,aku tak pernah merayu,karna aku hanya akan merayu Pendampingku hidupku kelak..
Sebelum engkau halal bagiku,mungkin aku hanya diam membisu seribu bahasa, taukah kamu apa yg aku lakukan,? Sebenarnya aku sedang ISTIQOMAH memohon petunjuk-Nya disujud sepertiga malamku, jika memang kita berjodoh agar didekatkan dgn jalan-Nya..
Sebelum engkau halal bagiku,mungkin aku banyak menyendiri, taukah kamu apa yg aku lakukan.sebenarnya aku sedang melihat KESABARANMU.,sejauh mana rasa keikhlasanmu menerima semua ini..
Sebelum engkau halal bagiku, aku tak berani menggodamu,karna aku tak ingin menimbulkan HARAPAN dibenakmu,jaka suratan takdir-Nya berkata lain yg akan kau temui hanyalah penderitaan dihati, untuk itu mengertilah akan sikapku,aku tak ingin menodai hatimu..
Sebelum engkau halal bagiku,aku hanya menitipkan do’a disetiap sujudku, jika memang kita ditakdirkan untuk membina mahligai kehidupan yg SAKINAH MAWADDAH WARAHMAH pasti akan bersama dgn jalann-Nya yg indah,…Aamiin ya Rabbal’alamin.
===================================================================
12 kata “JANGAN MENUNGGU” yg perlu dihindari :
1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum,tapi tersenyumlah,maka kamu akan bahagia.
2. Jangan menunggu kaya baru bersedekah,tapi bersedekahlah,maka kamu semakin kaya.
3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak,tapi bergeraklah,maka kamu akan termotivasi.
4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli,tapi pedulilah dengan orang lain! Maka kamu akan dipedulikan ….
5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, tâÞi pahamilah orang itu,maka orang itu paham dengan kamu.
6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis.tapi menulislah,maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu.
7. Jangan menunggu proyek baru bekerja,tapi bekerjalah,maka proyek akan menunggumu.
8. Jangan menunggu dicintai baru mencintai,tapi belajarlah mencintai, maka kamu akan dicintai.
9. Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang,tapi hiduplah dengan tenang.Percayalah bukan sekadar uang yang datang tapi juga rejeki yang lainnya.
10. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.
11. Jangan menunggu sukses baru bersyukur tapi bersyukurlah,maka bertambah kesuksesanmu.
12. Jangan menunggu bisa baru melakukan,tapi lakukanlah! Maka kamu pasti bisa!
Dan … Jangan menunggu lama lagi untuk membagikan tulisan ini kepada semua orang yang anda kenal … sehingga kita semua tersadar ….
Salam Erat Silaturahmi dan Salam Santun Ukhuwah fillah.
=======================================================================
Cintailah seseorang itu dengan Sederhana,
Andaipun suatu saat kita tak bisa saling memiliki,
Takan sulit melepaskannya.
Cinta sebelum nikah itu adalah cinta semu,
Sementara cinta setelah menikah ,
Itulah cinta sebenarnya yg tlah diberkahi dengan ridha-Nya
Hidup memang Pilihan!
Apa kita harus tenggelam dlm cinta semu?
Atau tenggelam dlm Cinta-Nya….
===================================================================
Ketika kamu tetap tersenyum,meskipun merasa sakit….
Ketika kamu tetap memberi,meskipun tak pernah dibalas…
Ketika kamu tetap ceria,meskipun terluka…
Ketika kamu tetap diam,meskipun perih…
Dan ketika kamu bahagia,meskipun kehilangan….
Disitulah ketulusan hati sedang diuji.
Kesedihan mengajarkan tentang indahnya kebahagiaan… Seperti juga sakit,mengajarkan tentang nikmatnya sehat…dan apabila sakit,..ALLAH yg menyembuhkanya.
Seringkali kita berputus asa tatkala mendapatkan kesulitan atau cobaan.
Padahal ALLAH AZZA WA JALLA telah memberi janji bahwa dibalik kesulitan ada kemudahan,pasti ada jalan keluar yg begitu dekat.
Salam Erat Silaturahmi Dan Salam Santun Ukhuwah fillah..
============================================================











Kamis, 25 April 2013

kisah-kisah inspiratif pencerah kalbu

... KEHILANGAN KEHORMATAN YANG BERAKIBAT KETAATAN ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Seorang pemuda .... yang komitmen beragama maju untuk menikah. Dia mulai mencari calon pasangan perempuan. Syarat satu-satunya adalah agar dia seorang wanita yang komitmen, berakhlak, dan kuat agama. Dan setelah melalui pencarian, kini dia telah menemukan gadis tersebut, sebagaimana ciri-ciri yang diinginkan.

Setelah melamar, dan ketika ia telah bersiap-siap untuk menikah, tiba-tiba calon mempelai perempuan menolak dan mengatakan bahwa dia tidak ingin menikah. Keluarganya terheran melihat keputusannya yang mengagetkan, setelah sebelumnya memberikan kesanggupan. Pemuda itu meminta sang gadis untuk menjelaskan penolakannya, namun justru ia membawakan alasan-alasan yang lemah. Setelah itu, perkaranya ditangani oleh ibunya yang merasa sangat sedih dengan keputusan ini. Terlebih, pemuda itu terkenal dengan bagus akhlak dan budi pekertinya.

Setelah sang ibu mendesaknya, dia (calon mempelai perempuan tersebut) berkata kepada ibunya, "Sesungguhnya Allah Maha menutupi (dosa hamba-hambaNya), dan Dia telah menutupiku. Tinggalkanlah aku dan urusanku..." Di hadapan desakan sang ibu yang sangat bingung dengan perkara itu, dia berterus terang kepada sang ibu bahwa dirinya telah kehilangan kehormatannya, namun dia telah bertaubat. Dan bahwa peristiwa itulah yang menyebabkan sikap komitmennya terhadap agamanya, sekaligus sebab penolakannya untuk menikah. Ia meminta ibunya agar merahasiakan perkara itu, dan bahwa ia akan menebus sebab kesalahannya. Ibunya memikirkan perkara itu dan berkata, "Putriku! Selama kamu telah bertaubat kepada Allah, sedang Allah menerima taubat hamba-hambaNya dan memaafkan banyak dosa, maka biarkan aku meminta pendapat pemuda itu, barangkali ia akan menerima atau menutupinya..."

Setelah melalui musyawarah dan diskusi yang panjang, gadis itu pun menerima usulan itu. Sang ibu pun pergi, tidak tahu entah bagaimana akan membuka berita buruk ini kepada sang calon pengantin. Setelah sempat bimbang, tidak lama kemudian ia meminta supaya pemuda itu menemuinya.

Ketika pemuda itu datang, ia membuka permasalahan itu kepadanya dan meminta pendapatnya. Ia menceritakan bahwa putrinya menjadi komitmen terhadap agama setelah perbuatan itu dan telah bertaubat kepada Allah, inilah sebab penolakannya untuk menikah...

Pemuda itu berpikir sejenak, kemudian berkata kepadanya, "Saya sepakat untuk menikah dengannya selama ia telah bertaubat dan kembali kepada Allah dan istiqamah. Dahulu sebelum komitmenku terhadap agama, aku sendiri berada dalam kemaksiatan dan kemungkaran. Sementara kita tidak tahu siapakah yang diterima taubatnya di sisi Allah."

Wajah sang ibu itu berseri mendengar berita gembira ini dan segera pergi menemui putrinya dengan penuh suka cita, dan dalam waktu yang bersamaan ia merasa takjub dengan sikap ksatria dan keputusan baik pemuda itu, lalu memberitahukan kabar gembira itu kepada putrinya. Dan pernikahan pun terlaksana.

Ketika bertemu, sang wanita banyak menangis. Sementara bahasa isyaratnya mengatakan, "Betapa engkau laki-laki cerdas. Aku akan menjadi istri yang taat bagimu." Dan Allah pun mempertemukan mereka berdua dengan kebaikan.





... KISAH MENYENTUH, .. PENYESALAN SEORANG ISTRI ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain.

Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri.

Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan.

Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami.

Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon.

Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera.

Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku.

Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock.

Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami.

Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku.

Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan.

Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri.

Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong.

Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang.

Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa.

Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus.

Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas.

Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna.

Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa.

Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.

Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang, ...

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa tabungan dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.