Laman

Senin, 18 Maret 2013

"SABDA ALAM"

SABDA ALAM
Aku dengar sabda di setiap gelegar halilintar,
di setiap gemuruh air mengamuk,
di setiap hamparan tanah yang marah.
“Harus berapa panjang lagi masa Ku bentang,
harus berapa banyak lagi bencana Ku tebar,
harus berapa banyak lagi ruh yang Ku cabut.
Agar manusia sadar akan kesombongannya,
Agar manusia segera beratubat.”
Sementara sang khalifah memalingkan muka,
menutup telinga, menutup mata hatinya.
Astagfirullahaladzim!
Mentari, karena itukah kini kau tak lagi adil?
Di lain tempat kau berseri-seri, di lain tempat kau bermuram durja.
Padahal dalam satu hamparan dunia,
padahal hanya dipisah batas kecamatan.
Mentari, sengajakah kau berbuat…., agar kami iri hati.
Atau kau sengaja agar kami mengerti,
bahwa arrahim bukan milik setiap diri.
Ya…, Allah, Ya…, Rabbal’alamin.
Jadikanlah kami diri-diri yang tahu diri!
Jadikalah kami diri-diri tempat menetap kasih-Mu
Berilah kami kesempatan,
untuk membilas noda-noda dosa,
pada mata, pada telinga, pada tangan dan kaki-kaki kami,
sebelum kami mati, disetiap detik yang kami miliki,
dan janganlah Engkau hantarkan kami ke akhir zaman.
jakarta, 18 Maret 2013

Tidak ada komentar: