Laman

Minggu, 27 Maret 2011

Sebuah Akronim

Nuansa malam kelam penuh bintang
Indah bagai ruby bertaburan intan
Alangkah indahnya bukan sekedar impian
Kendatipun bagaimana sulitnya
Ujung dunia bukan batasan
Rembulan jadikan teman seperjalanan
Nun jauh tujuan pantang patah arang
Ikut mengalir bergerak melawan badai
Asa kuat kekar tegak menancap
Waktu berlari kita ikuti sampai mati
Andai takdir menyatukan kita,
Takkan berpaling dari sumpah setia
Yang Maha Kuasa, berharap hanya padaNya


aku ingin sekali tuli
sekawanan samurai terbuat dari huruf datang menyerang
tak kan kuhadirkan kakiku di sana
tak kan pula kuhadapkan mataku untuk melihatnya
aku dirasuki jutaan imaji mengenai dirimu dengannya
bagaimana kalian makan bersama atau bercinta di atas meja
dan betapa seharusnya engkau tidak di sana
maaf, saya sedang tidak berselera untuk disiksa
rasa memiliki itu hidup seperti sel
semula satu lalu terpecah jadi 1001
dan aku menyimpan sel-sel yang sangat sehat
ia akan terpecah di luar kendali cinta itu sendiri
sel ini terus bertambah dan merambah
mereka hidup melingkari kita, sejak kita saling mencinta
suka tak suka
ajarkan aku menjadi naif
senaif dirimu yang masih bisa tertawa
senaif kebahagiaan di alam kita berdua
karena setiap detik kala kenyataan mulai bersinggungan,
aku rasakan sakit yang nyaris tak tertahankan
atau ajarkan aku menjadi penipu,
apabila ternyata kau rasakan sakit itu dalam tawamu
aku letih
aku tidak pantas memilikimu
tapi aku diam saja, egois
tak pernah sedetik pun kumampu buatmu bersinar bahagia
kupikir aku telah seluruhnya mencintai,
padahal aku hanyalah batu penghalang bagi kebahagiaanmu
maaf
hanya sampai di sini kemampuanku
andaikan ku bisa berbuat lebih…

Peri Peneguh Hati

27 03 2011 kala coba uraikan benang kusut
ketika semua gundah kian menyemut
pun terasa jalan terjal kian mengerucut
saat itulah peri datang dari tiap sudut
dahulu hanya sebatas mimpi
melanglang buana dan terus mencari
tak pandang aral menyongsong mentari
pantang menyerah, harus tetap berdiri
untuk melihat, dialah sang peri
yang harus ditemui..
kala tiba tak kuasa menerjang galau
putri impian sungguh sangat memukau
datang dan pergi dalam kilau
untaian nada mengalir penuh derau
maafkan aku ini yang gagak parau
kisah tak seindah arjuna mencari janda
pun si gamang dan gadis petualang yang melegenda
kita walau cinta tetaplah lain dunia
gagak dan peri terlalu jauh berbeda
galau hatiku kian terasa
bagai malaikat yang penuh kasih
segera kau cabut semua perih
secepat kilat bekukan darah yang mendidih
selembut awan satukan semua serpih
uraikan janji hati memadu cinta putih
torehkan pena wariskan generasi terpilih.








Tidak ada komentar: