THE POWER OF MUSLIM
Jangan
menganggap Allah tak berdaya dalam sesuatu hal, jangan menganggap
ketetapan-Nya tak sempurna, dan jangan sedikit pun ragu akan janji-Nya.
Dalam hal ini ada sebuah contoh luhur dalam Nabi Allah. Ayat-ayat dan
surah-surah yang diturunkan kepadanya, dan yang dipraktikkan,
dikumandangkan di masjid-masjid, dan termaktub di dalam kitab-kitab.
Mengenai hikmah dan keadaan rohani yang dimilikinya, ia sering
mengatakan bahawa hatinya sering tertutup awan, dan ia berlindung
kepada Allah tujuh puluh kali sehari. Diriwayatkan pula, bahawa dalam
sehari ia dibawa dari satu hal ke hal lain sebanyak seratus kali,
sampai ia berada pada maqam tertinggi dalam kedekatan dengan Allah. Ia
diperintahkan untuk meminta perlindungan kepada Allah, kerana
sebaik-baik seorang hamba yaitu berlindung dan berpaling kepada Allah.
Karena, dengan begini, ada pengakuan akan dosa dan kesalahannya, dan
inilah dua macam mutu yang terdapat pada seorang hamba, dalam segala
keadaan kehidupan, dan yang dimilikinya sebagai pusaka dari Adam as.,
'bapak' manusia, dan pilihan Allah.
Aku memohon ampun kepada-Mu atas penghianatanku terhadap janji-Mu
padaku, dan aku mohon ampun kepada-Mu atas pelanggaran terhadap sesuatu
yang terlarang. Aku memohon ampun kepada-Mu atas segala nikmat
pemberian-Mu kepadaku, kemudian aku menyalahgunakannya pada perbuatan
durhak. Aku memohon ampun kepada-Mu atas segala dosa yang tiada
pengampunannya kecuali Engkau, dan tidak menampakkannya kepada
seseorangpun selain kepada-Mu, dan tidak melapangkannya kecuali rahmat
dan santunan-Mu, dan tidak dapat selamat darinya kecuali atas
ampunan-Mu. Aku mohon ampun kepada-Mu dari setiap sumpah yang aku
langgar, dan aku memohon ampun kepad-Mu hai Dzat Yang Tiada Tuhan lain
kecuali Engkau, Yang mengetahui barang gaib dan nyata, dari setiap
kejahatan yang aku lakukan di siang hari bolong ataupun di malam gelap
gulita, tersembunyi atau terang-terangan. Engkau senantiasa melihat
aku, setiap aku melakukan maksiat pasti Engkau melihatnya, baik
perilaku yang aku sengaja, salah ataupun lupa, hai Dzat Yang Penyantun
lagi Pemurah. Aku mohon ampun kepada-Mu yang tiada Tuhan lain kecuali
Engkau, Maha Suci Engkau bahwasanya aku menganiaya diri, Ya Allah
Tuhanku ampunilah aku dan kasihanilah serta terimalah taubatku, Engkau
sebaik-baik Pengasih.
Bila
kau melihat dunia ini, berada di tangan mereka, dengan segala hiasan,
dan tipuannya, dengan segala bisa mematikannya, yang tampak lembut
sentuhannya, padahal, sebenarnya mematikan bagi yang menyentuhnya,
mengecoh mereka, dan membuat mereka mengabaikan kemudharatan tipu daya
dan janji-janji palsunya - bila kau lihat semua ini - berlakulah bagai
orang yang melihat seseorang menuruti nalurinya, menonjolkan diri, dan
kerananya, mengeluarkan bau busuk. Bila (dalam situasi semacam itu) kau
enggan memerhatikan kebusukannya, dan menutup hidung dari bau busuk
itu, begitu pula kau berlaku terhadap dunia; bila kau melihatnya,
palingkan penglihatanmu dari segala kepalsuan, dan tutuplah hidungmu
dari kebusukan hawa nafsu, agar kau aman darinya dan segala
tipu-dayanya, sedang bahagianmu menghampirimu segera, dan kau
menikmatinya. Allah telah berfirman kepada Nabi pilihan-Nya: "Dan
janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada yang telah Kami berikan
kepada beberapa golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia,
untuk Kami uji mereka dengannya, dan kurnia Tuhanmu lebih baik dan
lebih kekal." (QS.20 -Thaaha :131).
Ikutilah (Sunnah Rasul) dengan penuh keimanan, jangan membuat bid'ah,
patuhilah selalu kepada Allah dan Rasul-Nya, jangan melanggar; junjung
tinggilah tauhid dan jangan menyekutukan Dia; sucikanlah Dia senantiasa
dan jangan menisbahkan sesuatu keburukan pun kepada-Nya. Pertahankan
Kebenaran-Nya dan jangan ragu sedikit pun. Bersabarlah selalu dan
jangan menunjukkan ketidaksabaran. Beristiqomahlah; berharaplah
kepada-Nya, jangan kesal, tetapi bersabarlah. Bekerjasamalah dalam
ketaatan dan jangan berpecah-belah. Saling mencintailah dan jangan
saling mendendam. Jauhilah kejahatan dan jangan ternoda olehnya.
Percantiklah dirimu dengan ketaatan kepada Tuhanmu; jangan menjauh dari
pintu-pintu Tuhanmu; jangan berpaling dari-Nya.
Dari
Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abu Tholib, cucu Rosululloh
sholallahu ‘alaihi wa sallam dan kesayangan beliau rodhiallohu ‘anhuma,
dia berkata: ”Aku telah hafal (sabda) dari Rosululloh sholallahu
‘alaihi wa sallam: “Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada
sesuatu yang tidak meragukanmu.” (HR. Tirmidzi dan Nasa’i. Tirmidzi
berkata: Ini adalah Hadits Hasan Shahih)
Tinggalkan Sesuatu Yang Meragukan
Sesuatu yang meragukan adalah sesuatu yang membuat tidak tenang dan
memunculkan rasa khawatir, jikalau ternyata hal itu tidak boleh
dilakukan. Jika kita menghadapi kondisi demikian maka tinggalkanlah
yang meragukan tersebut dan lakukan sesuatu yang meyakinkan atau yang
membuat tenang. Adalah termasuk perbuatan tercela jika ada keraguan
akan tetapi tetap dikerjakan.
Dunia
dihuni empat ragam manusia. Pertama, seorang hamba diberi Allah harta
kekayaan dan ilmu pengetahuan lalu bertakwa kepada Robbnya, menyantuni
sanak-keluarganya dan melakukan apa yang diwajibkan Allah atasnya maka
dia berkedudukan paling mulia. Kedua, seorang yang diberi Allah ilmu
pengetahuan saja, tidak diberi harta, tetapi dia tetap berniat untuk
bersungguh-sungguh. Sebenarnya jika memperoleh harta dia juga akan
berbuat seperti yang dilakukan rekannya (kelompok yang pertama). Maka
pahala mereka berdua ini adalah (kelompok pertama dan kedua) sama.
Ketiga, seorang hamba diberi Allah harta kekayaan tetapi tidak diberi
ilmu pengetahuan. Dia membelanjakan hartanya dengan berhamburan
(foya-foya) tanpa ilmu (kebijaksanaan). Ia juga tidak bertakwa kepada
Allah, tidak menyantuni keluarga dekatnya, dan tidak memperdulikan hak
Allah. Maka dia berkedudukan paling jahat dan keji. Keempat, seorang
hamba yang tidak memperoleh rezeki harta maupun ilmu pengetahuan dari
Allah lalu dia berkata seandainya aku memiliki harta kekayaan maka aku
akan melakukan seperti layaknya orang-orang yang menghamburkan uang,
serampangan dan membabi-buta (kelompok yang ketiga), maka timbangan
keduanya sama. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Aku memohon ampun kepada-Mu Ya Allah Dzat Yang tiada Tuhan kecuali
Engkau, Yang Esa tiada sekutu bagi-Mu, Maha Suci Engkau Penguasa alam
semesta, kepunyaan-MUlah kerajaan, dan bagi-MUlah segala puji dan
syukur, Engkau yang mencukupi aku, Engkau adalah sebaik-baik pelindung
dan penolong, tiada kekuatan dan kemampuan melakukan ibadah kepada-Mu,
serta menjauhi larangan-Mu kecuali dengan pertolongan dari-Mu yang
Luhur dan Agung.
Ya
Allah , limpahkanlah rahmat dan salam atas Nabi Muhammad dengan rahmat
dan salam yang dapat menyelamatkan kami dari segala bencana dan bala'
yang dapat mendatangkan hajat dan kebutuhan kami pada derajat yang
tinggi disisiMu, menyampaikan kami kepada pokok maksud segala
kebaikkan, ketika kami hidup dan sesudah mati.
Allah menciptakan para hambahnya agar selalu mengingat-Nya, dan Dia
menganugerahkan rezeki kepada setiap mahkluk ciptaan-Nya agar mereka
bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justru banyak yang menyembah dan
bersyukur kepada selain Dia.
Y
a Allah. Aku memohon ampun kepada-Mu atas pelanggaranku meninggalkan
ibadah fardhu yang telah diwajibkan kepadaku dalam sehari semalam, baik
yang aku sengaja atau yang tidak, yamg lupa atau yang saya
mengabaikannya, dan aku dituntut karenanya, dan dari setiap sunah nabi
Muhammad Saw yang aku tinggalkan karena lupa atau khilaf, dungu atau
menggampangkannya, sedikit atau banyak dan aku mengulanginya.
Usailah
menangis, bila masa telah tiba, lahan hatimu tiada berbunga, kelamnya
dirimu semakin merajalela, penerang hidupmu sangatlah redup cahayanya,
bila engkau telah tidur selamanya tinggal tubuhmu menanti waktu,
gambaran puli akan mendekatimu, bila kemilau duniamu dan tawamu telah
meninggalkanmu, harga dirimu tak lebih rendahnya tanah dan kejayaanmu
diinjak kesakitan, ingatlah wahai manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar